Gaya Elit Ekonomi Sulit: Sebuah Fenomena Sosial

April 8, 2025

Belakangan ini fenomena bergaya hidup elit di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit menjadi sorotan di berbagai media sosial baik di tiktok maupun instragram bahkan sudah menjadi tren di beberapa kalangan. Fenomena ini terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, di mana sejumlah kalangan masyarakat tetap memilih untuk menunjukkan gaya hidup mewah meskipun sedang menghadapi tantangan ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja. Fenomena ini dapat dianalisis dari berbagai perspektif, termasuk sosial, psikologis, dan ekonomi.

Salah satu alasan utama mengapa orang tetap mempertahankan gaya hidup mewah di tengah kondisi ekonomi sulit adalah motivasi sosial dan psikologis. Bagi banyak orang, menunjukkan status sosial melalui gaya hidup mewah adalah cara untuk memperoleh pengakuan dan rasa hormat dari lingkungan sekitarnya. Di masyarakat yang sangat menghargai simbol status, memiliki barang-barang mewah seperti mobil, pakaian, dan gadget terbaru dapat menjadi penanda prestise dan kesuksesan.

Dari sudut pandang psikologis dan sosial, kebiasaan mempertahankan gaya hidup mewah juga bisa dikaitkan dengan kebutuhan emosional dan identitas diri. Banyak individu merasa harga diri mereka terikat dengan kemampuan untuk membeli dan menikmati barang-barang mewah. Hal ini sering kali diperparah oleh tekanan dari sosial media dan lingkaran pertemanan yang juga suka hidup mewah.

Media massa dan media sosial memiliki pengaruh terhadap persepsi masyarakat tentang kesuksesan dan gaya hidup. Iklan-iklan ,tren-tren media sosial, tayangan selebriti, dan postingan influencer di media sosial terus-menerus menampilkan kehidupan yang penuh kemewahan. Publikasi yang terus-menerus ini dapat mempengaruhi orang untuk memperlihatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup dengan kepemilikan barang-barang mewah.

Selain itu, dari sudut pandang ekonomi, budaya konsumerisme yang mendominasi juga mendorong orang untuk terus membeli dan memperbarui barang-barang mereka meskipun situasi finansial tidak mendukung. Masyarakat didorong untuk berbelanja lebih banyak sebagai cara untuk mengatasi stres atau menunjukkan keberhasilan, yang pada akhirnya menciptakan  pengeluaran uang yang tidak sehat. Seperti memaksa membeli barang-barang yang sedang ngetren yang harganya mahal walaupun kondisi finansialnya sedang buruk.

Bergaya hidup elit di tengah ekonomi sulit memiliki dampak pada keuangan yang serius. Bagi sebagian orang, mempertahankan gaya hidup mewah meskipun pendapatan menurun dapat menyebabkan masalah keuangan jangka panjang seperti utang yang menumpuk dan kegagalan dalam mengelola kekuangan. Pinjaman online , main judi online, dan uang dari orang tua yang seharusnya digunakan untuk kepentingan belajar sering kali digunakan untuk menutupi gaya hidup ini, yang kemudian dapat berujung pada krisis keuangan pribadi.

Untuk menghadapi fenomena ini diperlukan pendekatan dari berbagai pihak pemerintah dan lembaga keuangan perlu meningkatkan literasi keuangan masyarakat untuk membantu masyarakat mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik. Edukasi mengenai pentingnya menabung, investasi, dan pengelolaan utang dapat membantu masyarakat untuk membuat keputusan keuangan yang lebih bijak.

Selain itu, media dan para tokoh masyarakat juga memiliki peran penting dalam membentuk pandangan masyarakat terhadap gaya hidup ini. Promosi gaya hidup yang lebih sederhana dan berkelanjutan bisa menjadi alternatif yang positif untuk mengurangi tekanan sosial terhadap gaya hidup mewah. Masyarakat juga perlu didorong untuk menemukan nilai dan kebahagiaan dalam hal-hal yang tidak bersifat material, seperti hubungan sosial, pendidikan, dan kesehatan. Bergaya elit di tengah ekonomi sulit adalah fenomena sosial yang melibatkan aspek sosial, psikologis, dan ekonomi. Meskipun memberikan kepuasan jangka pendek dan simbol status, gaya hidup ini dapat membuat kondisi keuangan seseorang rusak. Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan perubahan budaya yang mendukung gaya hidup yang lebih bijak dan berkelanjutan. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi tanpa harus mengorbankan kesejahteraan finansial jangka panjang.

Sumber : https://www.kompasiana.com/adisutiyoso3447/666c4c4bed64156dcf46dac4/gaya-elit-ekonomi-sulit-sebuah-fenomena-sosial